Sebelumnya, apa sih listrik itu? Listrik merupakan rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran dan aliran muatan listrik. Listrik juga dapat menimbulkan berbagai macam efek yang telah umum dapat kita ketahui, seperti petir, listrik statis, induksi elektromagnetik dan arus listrik dan bahkan ada juga hambatan listriknya.
Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi karena banyaknya muatan listrik yang mengalir dari satu titik ke titik lainnya pada rangkaian listrik tiap satuan waktu.
Arus listrik dapat timbul saat terjadi beda potensial dalam rangkaian penghantar atau biasa disebut beda potensial antara dua titik.
Semakin besar perbedaan yang ada maka nilai arus listrik yang terjadi juga semakin besar.
- Arus listrik memiliki satuan secara internasional yaitu ampere (A)
- Arus listrik dapat dilambangkan dengan huruf I (current).
- Arus listrik mengalir dari arah muatan positif menuju kea rah muatan negatif.
Arus listrik dapat dibedakan menjadi dua dilihat dari arah alirannya, yaitu:
- Arus Searah (Direct Current atau DC), pada jenis arus searah ini arus listrik mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju titik berpotensial rendah.
- Arus Bolak Balik (Alternating Current atau AC). Jenis arus ini mengalir secara berubah ubah mengikuti garis garis waktu.
Rumus kuat arus listrik ada 2, yaitu =
1. I = Q/t dengan
1. I = Q/t dengan
- I = kuat arus listrik (A)
- Q = muatan listrik (coulomb / C)
- t = waktu (s)
2. I = V/R dengan
- I = kuat arus listrik (Ampere/ A)
- V = tegangan listrik (Volt / V)
- R = hambatan listrik (Ohm)
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt (V).
Ada beberapa jenis tegangan listrik, yang berdasarkan pada aliran arusnya.
1. Tegangan Listrik AC, biasa disebut dengan tegangan listrik bolak-balik. Dimana tegangan ini memiliki 2 jenis yaitu single phase dan triple phase.
Tegangan AC single phase yaitu jenis tegangan AC yang dipakai dalam kehidupan sehari – hari. Tegangan AC single phase ini cuma punya satu phase dan ground/netral. Contohnya yaitu listrik yang di salurkan oleh PLN menuju rumah, dan untuk tegangan triple phase sendiri biasanya di pakai di tempat yang memerlukan pasokan listrik dengan jumlah yang besar seperti rumah sakit.
2. Tegangan listrik DC, merupakan tegangan listrik searah dan mempunyai notasi atau tanda titik negatif di ujung yang satu dan notasi postif diujung yang lainnya.
Pemasangan tegangan DC harus benar letak antara kedua kutubnya. Karena, kalo ada kesalahan dalam pemasangan atau cara memasangnya yang terbalik, maka akan mengakibatkan kerusakan pada kedua bagian. Contohnya terdapat pada baterai dan aki.
Rumus tegangan listrik ada 2, yaitu =
1. Rumus tegangan listrik dengan arus listrik yaitu V = I.R dengan
- V = tegangan listrik (Volt / V)
- I = arus listrik (Ampere / A)
- R = hambatan listrik (Ohm)
2. Rumus tegangan listrik dengan daya listrik yaitu V = P/I dengan
- V = tegangan listrik (Volt / V)
- P = daya listrik (Watt)
- I = arus listrik (Ampere / A)
yaitu sebuah perbandingan antara tegangan listrik dengan arus listrik yang melewati sebuah komponen elektronik. Satuan dari hambatan listrik adalah Ohm.
Hambatan listrik dapat dipengaruhi oleh bahan yang digunakannya. Jenis bahan yang digunakan dibagi menjadi konduktor, isolator, dan semi konduktor.
Rumus hambatan listrik, adalah R = V/I dengan
Hambatan listrik dapat dipengaruhi oleh bahan yang digunakannya. Jenis bahan yang digunakan dibagi menjadi konduktor, isolator, dan semi konduktor.
Rumus hambatan listrik, adalah R = V/I dengan
- R = hambatan listrik (Ohm)
- V =tegangan listrik (Volt / V)
- I = arus listrik (Ampere / A)
Mungkin cukup sampai disini dulu penjelasannya, jangan lupa tinggalkan comment jika ada salah atau kurangnya. Sekian sampai jumpa ......ππΌ
Komentar
Posting Komentar